Senin, 16 September 2013

Gadis tanpa suara

Ada gemuruh yang menggetarkan jarak antara kita, yang berteriak sekuat hati ditengah lautan. Mencari tempat persinggahan untuk beristirahat sejenak dengan secabik kubis tanpa rasa.
Bersolek ria bagai permaisuri tapi ada cadar diwajahnya. Berlari ditempat yang sama. Mengejar yang takbisa dikejar. Menghujam yg gelap.
Lembaran kertas asing bertabutan dilantai melukiskan hal yg sgt pnting (mungkin)
Kita bersalam tanpa bersapa, menyayangi tanpa mengenal, menanam rasa tanpa pengetahuan dan aku? Terjebak dalam kebohongan..
Jgn kan aku, tangan ini lelah menulis cerita kita, tawakita, sebutan kita dan semua tentang kita..
Dan akhirnya dia berhenti sendiri untuk menulis bukan karna lelah tapi mengetahui ceritanya dengan mu
Berkomentar tanpa status sama saja dengan orang berbicara dengan seseorang tanpa akal..
Kau meletakkan dan meluluhkannya dan stelah itu pergi dengan ketenangan..
Aku jg tidak mengetahui kejelasan apa hanya aku yang merasakan ada banyak wanita bersolek dengan cadarnya yang bergumam seperti layaknya itu

Pergilah dengan yg bisa bersuara, bisa menghujam tanpa keterangan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar